Jumat, 21 November 2008

Khasiat jambu Biji


Air seduhan daun jambu biji tengah diteliti secara intensif, karena "dicurigai" punya potensi menghambat, bahkan membunuh virus penyakit demam berdarah dan HIV. Tak jelas mengapa jambu ini dinamai klutuk. Mungkin karena buahnya punya beribu biji, yang kalau dikunyah berbunyi gemerutuk. Mungkin juga ada sebab lain yang "tak tercatat dalam sejarah". Namun, apalah arti sebuah nama. Apalagi jika jambu itu ternyata punya khasiat istimewa.Bisa dimaklumi kalau sebagian besar Anda lebih mengenal buah jambu klutuk (Psidium guajava) sebagai makanan di waktu senggang (atau saat tak ada penganan lain yang bisa disantap). Ada juga yang menyebutnya sebagai buah "terkutuk". Biji buah tropis yang keras dan banyak ini memang cukup mengganggu. Apalagi jika biji-biji itu masuk ke sela-sela gigi berlubang, butuh usaha ekstra untuk mengungkitnya.Tapi siapa sangka, di balik kekerasan isinya, terdapat kemampuan menyembuhkan banyak penyakit. Tak hanya buahnya, daun dan batang klutuk pun bermanfaat. Bahkan, air seduhan daun jambu biji itu kini tengah diteliti secara intensif, karena "dicurigai" punya potensi menghambat, bahkan membunuh virus penyakit demam berdarah dan HIV.Keluarga obatDi Cina dan Asia Tenggara sendiri, jambu klutuk alias guajava, terutama daunnya, sudah sejak lama dikenal sebagai obat. Mulai obat penyembuh radang usus besar, menghilangkan infeksi, penyembuh diare, disentri, sampai obat untuk menghentikan perdarahan. Bahkan di pedesaan, tumbukan daun jambu biji lazim juga digunakan sebagai obat luka karena cidera, luka karena perdarahan, serta bisul-bisul.Jambu biji memang diketahui memiliki sejumlah zat aktif yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat, terutama daunnya, yang banyak mengandung minyak atsiri, asam ursolat, asam psidiolat, asam kratogolat, asam oleanolat, asam guaja vermin, dan beberapa vitamin, terutama vitamin A, B, C berikut beberapa mineral. Khusus daunnya, diperkirakan bisa mengandung hingga 9% eutenol, 3% damar, dan kalsium oksalat.Menurut sejumlah literatur yang membahas obat-obatan tradisional, potensi obat tumbuhan jambu klutuk memang sangat lengkap. Bukan hanya daunnya yang kaya zat-zat penyembuh. Tapi juga buah, bunga, dan kulit batangnya.Akar dan kulit batang jambu klutuk dapat digunakan sebagai decoct atau infusum, obat diare, atau gastroenteritis (radang selaput lendir lambung dan usus) terutama pada anak-anak. Selain itu, batangnya bisa juga digunakan sebagai obat sariawan. Bahkan di pedesaan, seduhan campuran daun jambu biji dengan daun sirih, kerap digunakan untuk mencuci lubang senggama agar tidak gatal-gatal karena bakteri.Jambu biji sendiri sebenarnya bukan tanaman asli Indonesia. Dia berasal dari kawasan tropis Amerika, kemudian menyebar antara lain ke Malaysia, India, Sri Lanka, Vietnam, Indonesia, dan kawasan Pasifik. Di Indonesia, tanaman ini bisa tumbuh di berbagai tempat berbeda. Mulai dataran rendah (pantai) sampai dataran tinggi berketinggian 1.200 m di atas permukaan laut.Dia juga dapat tumbuh sembarang, baik di lapangan terbuka maupun semak belukar. Banyak penduduk yang menanam tumbuhan ini sebagai tanaman pekarangan, tapi anehnya jarang yang membudidayakannya sebagai tanaman kebun. Pamornya seolah-olah masih kalah dengan keluarga jambu lainnya. Padahal, nilai ekonomis jambu klutuk tidak kalah dengan jambu air, misalnya.Jambu klutuk lazimnya berbunga pada bulan September - Oktober, serta berbuah pada bulan Februari - Maret setiap tahunnya. Perbanyakan tanaman lebih sering dilakukan dengan mencangkok. Bukan berarti menanam langsung dari bijinya dilarang. Namun, cara terakhir ini kurang praktis, karena butuh waktu lebih lama. Buah mudanya agak keras, tapi makin masak (berwarna kuning) makin lunak pula dagingnya.Bentuk buahnya ada yang bulat, ada pula yang lonjong. Sedangkan kulit buahnya tipis, sehingga orang jarang mengupasnya sebelum dimakan. Buah yang sudah masak bagian dalamnya berwarna merah atau kuning, berasa manis atau ada pula yang manis keasaman, karena banyak mengandung vitamin C. Jadi, kalau Anda punya kebun jambu klutuk di pekarangan, tak usah repot-repot lagi beli suplemen vitamin C.Terakhir, sekadar informasi, puluhan pakar dari sebuah Fakultas Kedokteran di Taipei dua ta-hun terakhir ini tengah bergelut mencari dan mengembangkan senyawa aktif yang dapat menghambat perkembangan HIV. Prof. Yang Ling Ling, ketua tim peneliti tersebut menyatakan, timnya telah menemukan senyawa flavonoid dari beberapa tanaman yang dapat menghambat perkembangan HIV. Salah satunya, ya si guajava tadi.Anda masih percaya si klutuk buah terkutuk?Penulis: Prof. H. Unus Suriawiria,Guru Besar Bioteknologi dan Agroindustri, di Bandung(intisari) Copyright @ PT. Kompas Cyber Media

Sabtu, 09 Februari 2008

Istana Bogor, Saksi Bisu Pelengseran Bung Karno


Setiap Juni Istana Bogor dibuka untuk umum. Selain kemegahan ruang, pengunjung boleh merenungi misteri tentang penggalan sejarah yang ditentukan dari tempat itu. Di salah satu ruang istana itulah Bung Karno menandatangani Super Semar yang berbuntut pada kejatuhannya. Lukisan WanitaBangunan seluas 1,5 hektar ini tampak megah dan kokoh. Perjalanan yang dimulai dari gedung sayap kiri melewati ruang kerja, ruang makan, perpustakaan, ruang tidur sampai ruang pertemuan yang disebut ruang teratai. Disebut demikian, karena di ruang itu terdapat lukisan bunga teratai. Ada beberapa ruangan tertentu yang tidak bisa dimasuki pengunjung. Padahal, di ruang-ruang tersebut banyak dihiasi lukisan, kebanyakan lukisan wanita yang beberapa di antaranya tidak menggunakan sehelai benang pun. “Tapi itu jangan dianggap porno, tapi sebuah karya seni,” tutur pemandu istana tentang lukisan yang rata-rata dibuat pada satu abad lampau. Seperti lukisan yang berjudul ‘Pesta Anggur’ yang berada di dekat ruang makan dibuat pada tahun 1881.Soekarno, Presiden I RI yang lama menghuni istana tersebut, memang gemar karya seni. Selain lukisan, di dalam istana juga terdapat koleksi guci, piring porselen dan patung. Untuk koleksi guci selain buatan Singkawang, ada juga yang dari Dinasti Ming abad 14. Ada pula lampu kristal yang menghiasi ruang-ruang utama. “Lampu ini dibeli di Cekoslovakia. Beratnya ada yang mencapai 500 kg,” tambah pemandu. BuitenzorgIstana Bogor mulai dipakai sebagai istana kepresidenan tahun 1950. Sebelumnya bangunan yang berdiri di tanah seluas 28,8 hektar ini difungsikan sebagai tempat tinggal Gubernur Jenderal Hindia Belanda. Adalah Gubernur Jenderal GW Baron van Imhoff yang menemukan lokasi ini. Sebuah catatan menyebutkan, pada 10 Agustus 1744 Imhoff melakukan inspeksi ke Cianjur, Jawa Barat, dan kemudian menemukan tempat yang dianggap strategis dan cocok untuk beristirahat yakni Bogor. Setahun kemudian ia memerintahkan membangun sebuah tempat peristirahatan yang gaya bangunannya meniru bangunan gedung Bleinheim Palace, rumah tinggal Duke of Malborough, di wilayah Oxford, Inggris. Tentu gaya bangunan yang kemudian terwujud belumlah semegah dan sebesar sekarang ini. Imhoff kemudian menamai duplikat Bleinheim Palace itu Buitenzorg atau San Souci yang artinya bebas masalah dan kesulitan.Tak sedikit Gubernur Jenderal yang menjabat setelah Imhoff kemudian mengadakan perubahan-perubahan bentuk bangunan. Begitu pula pada masa perang antara Indonesia lawan Belanda, banyak bagian Buitenzorg yang hancur dan kemudian diperbaiki. 12 RusaSelain menambahkan bangunan, ada juga gubernur jenderal yang memperhatikan keindahan di luar bangunan. Herman Willem Daendels, pembangun jalan Anyer-Panarukan, misalnya, malah mengupayakan adanya hewan-hewan liar yang akan dilepas di halaman pesanggrahan. Gubernur jenderal yang berkuasa antara tahun 1808-1811 itu mendatangkan 12 ekor atau enam pasang rusa yang berasal dari perbatasan India dan Nepal.Rusa-rusa ini kemudian dibiarkan lepas dan berkembang biak di lingkungan halaman istana. Kini rusa-rusa tersebut jumlahnya sudah mencapai 800-an. “Rusa-rusa tersebut tidak dikandangkan. Jadi mereka bebas berkeliaran di halaman,” jelas Nanung, seorang pemandu di istana itu. Tapi karena jumlahnya yang terus bertambah, beberapa kali pihak istana menyerahkan rusanya ke Taman Safari Indonesia. Bahkan pernah juga rusa-rusa ini diberikan kepada orang-orang yang memang mau memeliharanya. “Karena tempatnya sudah sangat sempit untuk jumlah yang besar itu,” lanjut Nanung.Tahun 1817, Prog G Reinwardt juga membangun sebuah kebun untuk tujuan ilmu pengetahuan di samping komplek Buitenzorg. Dengan menggunakan tanah seluas 111 hektar, kini kita masih bisa menikmati proyek sains yang kemudian dikenal sebagai Kebun Raya Bogor itu.Konferensi InternasionalKetika pemerintahan Republik Indonesia mulai terbentuk, penggunaan Buitenzorg yang kemudian berganti julukan dengan Istana Bogor itu semakin dimaksimalkan. Dari sinilah Istana Bogor kemudian juga menjadi saksi sejarah politik Indonesia. Bangunan ini lalu sering digunakan untuk menggelar konferensi internasional. Tanggal 28-29 Desember 1954 misalnya, dilangsungkan Konferensi Lima Negara. Lima hari terakhir di bulan Juli 1988 pembahasan masalah Kamboja dalam Jakarta Informal Meeting digelar juga di sana. Setelah itu menyusul pertemuan APEC tanggal 15 November 1994.Di sela-sela itu tentu agenda politik nasional Indonesia sering juga dibahas di dalamnya. Konon sebelum jatuh dari kekuasaannya, Soekrano, atau lebih dikenal dengan sebutan Bung Karno, pernah berniat memanggil Jenderal Ahmad Yani untuk menemuinya di istana tersebut. Rencananya jenderal yang dikenal tegas menghadapi PKI inilah yang diminta Bung Karno untuk menggantikan posisinya bila situasi makin genting. Tapi nyatanya sejarah malah mencatat Soeharto sebagai pengemban tugas yang berbuntut pada peralihan kekuasaan itu Tak banyak saksi hidup yang bisa bicara karena konon ada juga pembicaraan empat mata dilakukan di sana.Yang mana yang benar semuanya memang masih samar. Tentu hanya Istana Bogor ini saja yang tahu. Masuk Tidak BayarMengingat besarnya nilai sejarah yang dikandung Istana Bogor, maka rasa-rasanya tempat ini sangatlah bagus untuk dikunjungi sebagai bagian dari usaha pendidikan. Prosedur mengunjungi tempat itu tidaklah sulit. Pimpinan rombongan hanya tinggal mengajukan surat permohonan untuk memberitahu pengelola kapan kunjungan akan dilakukan. Surat permohonan ini harus diajukan seminggu sebelumnya dengan dilampiri daftar peserta rombongan rangkap empat yang akan diserahkan ke bagian posko penjagaan, arsip, penerima tamu dan juga pemandu. Bila tak mau terpaku pada birokrasi tersebut, Anda bisa mencoba masuk pada saat ulang tahun kota Bogor. Biasanya pada saat itu, yang perlu Anda lakukan hanya mendaftar pada panitia pelaksana. Rombongan akan diberangkatkan bila jumlahnya sudah mencapai 50 orang. Yang perlu diingat, bila Anda hendak berkunjung ke Istana Bogor, pakaian yang dikenakan harus rapi. Untuk wanita, tidak boleh menggunakan segala jenis celana panjang dan juga kaus. Sedang para pria tidak boleh menggunakan celana berbahan jeans dan juga kaus. Kalau tidak, jangan salahkan bila para provoost akan menolak Anda masuk.Untuk semua keperluan itu para pengunjung tidak perlu membayar tiket masuk. Cukup mereka memberi imbalan pada pemandu yang tidak ditentukan besarnya ya….sesuai kebijaksanaan pengunjung tamu saja lah….Ijin yang cukup rumit malah diperlakukan pada media masa. Ijin peliputan dan publikasi ini hanya diberikan jika media itu mendapat ijin dari pengelola pusat istana kepresidenan di Sekretariat Negara. Prosedur ini berlaku juga untuk peliputan-peliputan istana lainnya seperti Istana Cipanas, istana Yogyakarta, istana Tampaksiring dan Istana Jakarta sendiri. Dengan prosedur ini tak sedikit wartawan yang kecele karena mereka terlanjur datang tapi belum bawa ijin. Senior (Joned Suryatmoko/Diana Yunita Sari)

Sabtu, 19 Januari 2008

Tragedi Karbala dan Tradisi ”Bubur Beureum”

PARA lelaki itu terus memukuli tubuh dan wajahnya dengan pisau, rantai, dan benda keras lainnya. Darah segar mengucur membahasi ikat kepala dan pakaian mereka. Tangisan tidak terbendung. Tapi bukan lantaran rasa sakit tak terkirakan. Melainkan air mata kesedihan yang mendalam karena kehilangan dan penyesalan.Atraksi tersebut merupakan bagian dari rangkaian peringatan hari terbunuhnya Imam Husein bin Ali bin Abi Thalib di Karbala, Irak. Pawai yang berdarah-darah itu biasanya berlangsung di India, Pakistan, Iran atau Irak pada setiap tanggal 10 Muharam atau lebih dikenal dengan nama Hari Asyura. Meskipun pemerintah setempat secara resmi melarang praktik penyiksaan diri seperti itu, pada kenyataannya sulit dihilangkan. Refleksi kecintaan pada Imam Husein dengan cara tersebut terus saja berlangsung, dan kita bisa melihatnya setiap tahun di layar kaca.Memang ada dua peristiwa besar pada bulan Muharam ini yang sering diperingati kaum Muslimin. Pertama, peringatan tahun baru Hijriah yang jatuh pada tanggal 1 Muharam dan kedua, peringatan tragedi terbunuhnya Imam Husein bin Ali bin Abi Thalib, cucu Nabi Muhammad saw., dipadang Karbala pada tanggal 10 Muharam.Dari keduanya, peringatan tragedi Karbala memiliki dimensi tersendiri meskipun lebih sedikit kaum Muslimin yang memperingatinya. Begitu membekasnya peristiwa itu, sehingga menumbuhkan sebuah tradisi di tengah masyarakat sebagai bentuk penghormatan atas syahidnya Imam Husein.Peristiwa di Karbala adalah fragmen yang mengabarkan pada kita salah satu sisi hitam dalam sejarah Islam. Imam Husein bin Ali bin Abi Thalib, penerus ajaran Nabi dan lambang kesucian, berhadapan dengan Yazid bin Muawiyah, penguasa tiran dan lambang kezaliman. Sudah digariskan hukum alam, kesucian dan kezaliman tidak bisa berjalan bergandengan.Sebuah perang yang tidak seimbang terjadi. Imam Husein dengan sekira 70 pengikutnya berhadapan dengan sekira 30.000 tentara Yazid yang dikomandani Ubadilillah bin Ziyad. Dalam rasa haus yang sangat, karena Yazid menutup akses rombongan Husein ke Sungai Eufrat, anggota kafilah kecil ini satu per satu gugur dengan mengenaskan. Termasuk anak-anak kecil dan para wanita yang tidak berdaya.Puncaknya, Imam Husein syahid dan kepalanya dipenggal lalu diarak ke istana Yazid bin Muawiyah. Banyak penduduk Irak meratapinya, karena mereka tahu persis siapa lelaki yang disebut Rasulullah sebagai pemuka para penghuni surga itu. Peristiwa terbunuhnya Imam Husein terjadi pada tanggal 10 Muharam 61 Hijriah. Tanggal tersebut dikenal dengan nama Hari Asyura. Lidah Jawa melafalkannya menjadi Suro.Kaum Muslimin penganut mazhab Syi'ah di beberapa negara, menyelenggarakan peringatan Asyura secara besar-besaran. Menjadi ritual wajib tahunan yang tidak bisa ditinggalkan. Mereka mengadakan semacam teater massal di tempat terbuka. Lalu kisah penderitaan Husein dibacakan, semua orang menangis. Kemudian mereka berarak, sambil meneriakkan kalimat, "Setiap hari adalah Asyura, setiap tempat adalah Karbala."Dalam kondisi seburuk apa pun, peringatan Asyura tetap diupayakan untuk dilakukan. Misalnya, warga Irak yang sudah beberapa tahun belakangan ini berada di bawah penjajahan Amerika Serikat, tidak pernah meninggalkan tradisi ini. Mereka berkumpul di Karbala, berziarah ke makam Imam Husein lalu dilanjutkan dengan pawai menelurusi jalan-jalan utama.**DI Indonesia, peringatan Asyura memang tidak seheboh di Irak atau Iran. Tapi bukan tidak ada sama sekali. Sejak dulu peringatan ini dilangsungkan, dan pada umumnya dengan suasana yang sederhana. Namun tidak dalam kesadaran sebagai seorang penganut Syi'ah, melainkan semata-mata kecintaan mereka pada Imam Husein. Dan tentu saja karena warisan tradisi.Kebanyakan dari mereka tidak tahu persis seperti apa tragedi itu terjadi dan apa motif di belakangnya. Hanya kesadaran tradisilah yang memandu mereka untuk tetap menyelenggarakan peringatan Asyura. Pada tahun 70-an, di beberapa tempat di Jawa Barat kegiatan ini masih berlangsung setiap tahun. Terutama di kampung-kampung.Di sebuah kampung di Tasikmalaya, pada pagi hari setiap tanggal 10 Muharam hampir setiap rumah memasak bubur merah dan putih yang disimpan terpisah. Bubur itu kemudian dikenal dengan bubur suro. Selanjutnya makanan itu dibawa ke masjid bersama dengan hahampangan (makanan ringan). Di masjid telah berkumpul warga yang duduk bersila membentuk lingkaran. Orang yang dituakan atau imam masjid memimpin acara tersebut.Seorang wanita separuh baya membacakan salawat dilanjutkan dengan pembacaan pujian pada Rasulullah dari Kitab al-Barzanji. Dalam dialek Sunda bunyinya berubah menjadi "berjanji". Kitab ini dikarang oleh Syekh Ja'far al-Barzanji bin Husein bin Abdul Karim yang lahir di Madinah tahun 1690 M. Seusai "Barzanji" dibacakan, kemudian dilantunkan kisah hidup Imam Husein, perjuangannya menegakkan kadilan melawan kezaliman, berperang melawan penguasa Yazid Muawiyah, hingga syahidnya di Karbala. Tidak ada tangisan, tidak ada keharuan. Acara berlangsung datar-datar saja. Setelah pembacaan kisah selesai, jemaah pun menyantap hidangan. Anak-anak berebut mengambil mangkuk untuk bubur suro.Sedangkan di sebuah kampung di Limbangan, Garut, warga berkumpul di masjid sore hari menjelang magrib. Di tempat itu makanan ringan dan bubur suro sudah tersedia. Setelah wejangan disampaikan dan pembacaan "Barzanji" serta kisah Imam Husein dilantunkan, warga salat magrib berjemaah. Setelah itu warga pun menyantap hidangan."Di tengah lingkaran warga, tersimpan pula air putih dalam beberapa kendi. Setelah acara selesai, warga mengambilnya dengan cangkir masing-masing ke rumah mereka. Ada kepercayaan, air itu membawa berkah," kata Rohendi (34), yang sempat bermukim di Limbangan pada tahun 80-an saat duduk di bangku SD.Sejumlah orang tua terkadang menjadikan Hari Asyura untuk menguatkan nama anaknya yang baru lahir. Biasanya orang tua membawa si bayi dibawa ke masjid, kemudian memperkenalkan namanya kepada hadirin. Dengan kata lain namanya dipatenkan. Karena itu, di masyarakat Sunda sering terdengar ungkapan, "Ngaran budak teh geus beunang ngabubur beureum ngabubur bodas." (Nama anak ini sudah dikuatkan dengan bubur merah dan bubur putih). Dalam tradisi Jawa, biasanya peringatan Asyura dikaitkan dengan hal-hal yang bersifat magis. Pada hari itu sering dilakukan pencucian benda-benda yang dianggap keramat, selain dilakukan pada 1 Muharam. Terdapat pula ritual khusus untuk menyambutnya.Di beberapa tempat di luar Pulau Jawa, perayaan Hari Asyura jauh lebih meriah dan menjadi agenda pariwisata tahunan yang menyedot banyak pengunjung. Misalnya di Bengkulu ada upacara tradisional "Tabot" atau "Tabut". Di wilayah ini perayaan Asyura sudah diperingati lebih dari dua abad yang lalu. Tabut berasal dari bahasa Arab yang secara harfiah berarti "kotak kayu".Menurut berbagai keterangan, tradisi Tabut dibawa ke Bengkulu oleh orang-orang Madras, India. Mereka adalah para pekerja yang membangun benteng Marlborought di Bengkulu, dan mengamalkan mazhab Syi'ah. Tradisi Tabut menggambarkan para pengikut Imam Husein bekerja keras mengumpulkan bagian-bagian jenazah pemimpin mereka, dan memakamkannya di Karbala.**PADA awal tahun 1990-an, mulai banyak digelar peringatan Hari Asyura secara "lebih ideologis" di Indonesia. Artinya, penyelenggaraan tersebut dilakukan oleh komunitas para pencinta ahli bait (keluarga) Nabi Muhammad saw. yang suci. Mereka secara sadar memang mengamalkan mazhab Syi'ah (atau kesyi'ah-syi'ahan) dan meyakini konsep imamahnya. Imam Husein sendiri adalah imam ke-3 dalam mazhab tersebut.Ketika reformasi bergulir, perayaan dilakukan lebih terbuka lagi. Di kota-kota besar seperti Bandung, Jakarta, Surabaya, Hari Asyura digelar di tempat-tempat pertemuan yang besar atau di hotel berbintang. Para pesertanya juga datang dari berbagai tempat, dengan mengenakan pakaian hitam sebagai tanda berkabung. Di berbagai tempat strategis terbentang kain spanduk besar bertuliskan "Setiap Hari Adalah Asyura, Setiap Tempat Adalah Karbala".Dalam kesempatan itulah dibacakan kisah hidup dan tragedi yang menimpa Husein. Begitu kisah dibacakan, hadirin pun hening. Begitu sampai pada penggalan kisah yang paling memilukan, hadirin terisak dan akhirnya larut dalam tangisan. Semakin memilukan kisah itu, akan semakin keras tangisan mereka.Setelah itu, biasanya dilantunkan syair-syair berisi ratapan untuk Husein yang lazim disebut martsiyah atau elegi. Peristiwa Karbala telah memberi ilham bagi sekian banyak orang di berbagai belahan dunia untuk menggubah syair. Tidak terhitung kiranya jumlah buku yang ditulis orang untuk mengabadikan tragedi tersebut.Terlepas dari persoalan mazhab yang melatarbelakanginya, peringatan Hari Asyura telah memperkaya tradisi di tengah masyarakat Indonesia. Tanpa harus menyimpan kecurigaan apa pun terhadap penyelenggaraan kegiatan tersebut. (Enton Supriyatna Sind)

Jumat, 18 Januari 2008

Kota Suci Penuh Darah

KOTA Karbala adalah tempat penting bagi peziarah kaum muslim Syiah. Kota ini memang merupakan tempat suci bagi para pemeluk Islam Syiah.
Di sinilah terletak makam Imam Husein yang disucikan para pemeluk Syiah. Di kota itu pula tempat Imam Husein dan seluruh keluarganya terbunuh dalam sebuah pertempuran tak seimbang dengan Yazid bin Muawiyah dari Dinasti Umayah lebih dari 1.300 tahun lalu.
Bagi para pemeluk Syiah yang taat, ziarah ke Karbala juga bermakna pertobatan dan penebusan dosa karena kegagalan nenek moyang mereka membela dan membantu Imam Husein. Dalam perkembangannya, peringatan hari wafatnya Imam Husein tak sekadar menjadi perayaan kaum Syiah yang menemukan tradisinya kembali. Lebih dari itu, momen puncak peribadatan penganut Syiah ini sekaligus menjadi unjuk kekuatan kaum Syiah Irak kepada dunia, khususnya tentara pendudukan Amerika.
Dalam sejarah dinyatakan kekalifahan Imam Husein tidak diakui, meskipun kelompok muslim Syiah percaya bahwa Husein berhak menjadi kalifah. Pada tahun 600, dia mengklaim punya hak untuk menjadi kalifah meneruskan kekalifahan Muawiyah yang sudah meninggal.
Namun, putra Muawiyah, Yazid, tidak mengakui klaim Husein sehingga pecahlah pertikaian antara pengikut Husein dan Yazid. Pasukan Husein yang jumlahnya sedikit terkepung di Karbala, tepat di perbatasan dengan padang pasir. Dia tewas dalam pertempuran itu. Jenazahnya dimakamkan di kota itu. Makamnya, dengan hiasan kubah dan tiga menara, menjadi kompleks bangunan utama di kota itu dan juga sebagai tempat perziarahan bagi muslim Syiah.
Di Karbala juga terdapat makam Abbas, saudara Husein, yang ikut tewas dalam pertempuran itu. Ayahanda Husein, Imam Ali, adalah pendiri gerakan Syiah. Dia dimakamkan di Najaf, 190 km sebelah selatan Bagdad dan 80 km dari Karbala.
Ali menikah dengan putri Nabi Muhammad, Fatima. Ali pun ketika itu sangat berharap untuk menjadi pemimpin bagi umat Islam kelak. Setelah Ali wafat, Syiah memisahkan diri dari aliran Suni.
Kepercayaan Baru
Peristiwa terbunuhnya Husein menimbulkan duka mendalam bagi penganut Syiah dan melahirkan sebuah kepercayaan baru di kalangan Syiah, yang menganggap Muharam sebagai bulan kesedihan dan bulan sial. Dalam perkembangan selanjutnya, penganut Syiah menciptakan ritual-ritual khusus untuk memperingati tragedi Karbala, berupa majelis-majelis ratapan yang berpuncak pada 10 Muharam (10 Asyura), tepat di hari wafatnya Imam Husein.
Karbala sebetulnya termasuk kota miskin. Secara tradisional, pendapatan kota itu berasal dari ribuan peziarah yang datang berkunjung, terutama dari Iran dan India. Ribuan peziarah muslim hampir setiap hari memadati jalan-jalan sempit kota itu.
Pada 1991, setelah Perang Teluk, Syiah di Karbala, Najaf, dan kota-kota lain bangkit memberontak menentang pemerintahan Saddam Hussein. Namun, pemberontakan itu tidak didukung oleh AS dan sekutu-sekutunya. Pasukan Pengawal Republik akhirnya berhasil menumpas pemberontakan itu. Puluhan ribu muslim Syiah di seluruh penjuru Irak selatan tewas dibunuh, disiksa, atau dipenjara. Mereka yang berhasil lolos memilih melarikan diri ke Iran.
Sungguh amat disayangkan, makam-makam suci di kedua kota suci itu diterjang tank-tank dan artileri pasukan pemerintah Saddam. Meski demikian, makam-makam tersebut dapat segera direstorasi dengan menggunakan dana pemerintah.
Kekalahan gerakan pemberontakan itu mengakibatkan kelompok Syiah terpinggirkan, kendati jumlah pengikut Syiah berkisar 60 persen dari populasi penduduk negeri itu.
Sejak itu, pemerintah Irak dikabarkan membatasi perziarahan ke Karbala yang biasanya dilakukan dua kali dalam setahun. Pembatasan itu mengakibatkan perselisihan tak kunjung padam dan bentrokan-bentrokan masih sering terjadi.
Saat perang Irak melawan AS, banyak orang mengecam tentara Amerika, karena pesawat tempurnya terbang terlalu rendah. Mereka takut, getaran atau bahkan misil akan mengenai salah satu bagian dari bangunan makam tersebut. Untunglah, tidak terjadi kerusakan pada bangunan suci tersebut, meski 7 kilometer dari lokasi, masih terlihat onggokan tank Irak yang porak-poranda dihajar misil. Saat perang lalu, hampir seluruh penduduk di sekitar pergi mengungsi.
Setelah rezim Saddam tumbang, Karbala berdenyut kembali. Hampir setiap hari ratusan peziarah berdoa dan menyambangi tempat suci ini. Mereka berdoa dan menangis tersedu-sedu. Ada yang datang dari Iran, Pakistan, Libanon, dan dari lokal Irak. Bagi sebagian penganut Syiah, belum afdhol rasanya jika tak sempat ke Karbala dan Najaf.
Karbala layaknya kota satelit yang bahkan jauh lebih ramai dari distrik terdekatnya, Iskandariyah. Pedagang asongan, yang menjajakan turbah (tempat sujud dari tanah-Red), kaset, sajadah, dan gambar-gambar Al Husain memenuhi jalan masuk menuju bangunan makam. Meski di sekeliling makam sudah berdiri puluhan hotel, tetap saja tak mampu menampung para peziarah.
Memang, Karbala bak prasasti nan tak lekang dimakan perang. Dalam situasi sulit sekalipun, masih bisa menghidupi penduduk sekitar. Banyak orang bisa mengambil keuntungan dari keluarga Nabi, meski tidak sedikit pula yang tak tahu diri dan tidak merasa bahwa hanya sedikit yang telah dia berikan.
Karbala terletak di 80 km sebelah selatan kota Baghdad, sebelah barat Furat, dan sebelah kanan anak sungai Husainiya.
Karbala juga berbatasan dengan Siria dan Saudi Arabia.
Sejarah
Sejarah kota ini bermula dari masa kerajaan Babilonia. Sebelum ditaklukkan oleh penguasa Islam, kota ini merupakan kuburan/makam orang-orang Kristen. Menurut beberapa peneliti, kata Karbala berasal dari bahasa Babilonia kuno yang berarti ìdekat Tuhanî. Untuk mengetahui arti yang tepat, para peneliti mengatakan perlu diketahui terlebih dahulu bentuk tulisannya dan analisis linguistiknya. Dikatakannya, kata ini diambil dari kata Kur Babul yang dalam bahasa Arab berarti sekelompok desa-desa Babilonia Kuno. Desa-desa itu antara lain Ninawi (dekat Saddatul Hindiyah), Al-Ghadhiriyah (sekarang lebih dikenal dengan Araadhil Husainiyah yang berarti tanah Husainiya. Lalu Karbala atau Aqr Babul, An-Nawaawis, Al-Hirah yang sekarang lebih dikenal sebagai Al-Haa'ir.
Sebagian peneliti lainnya menyatakan sejarah Karbala berkait dengan sejarah kota Tusuh An-Nahrain yang terletak di tepian Sungai Balakubos, tempat kuil-kuil pemujaan. Kata Karbala dibentuk dari dua kata Siria yaitu Karb yang berarti tempat suci, dan kata Ail yang berarti Tuhan. Dua kata itu bila digabung berarti Kota Suci Tuhan. (Maratun Nashihah/Pusdok SM-33t)

Kamis, 10 Januari 2008

Menanti Imam Mahdi di Makkah

Berbagai hadits shahih menyatakan bahwa Imam Mahdi akan hadir di Makkah dan dibaiat para pemuda yang berjumlah 313 orang, suatu jumlah yang sama dengan jumlah pasukan kaum Muslimin dalam Perang Badr. Hadirnya Imam Mahdi di Makkah diduga kuat di saat pelaksanaan musim haji, karena di musim haji inilah umat Islam dari segala penjuru dunia berkumpul di Baitullah untuk merapatkan shaft, menyatukan niat, dan semata-mata beribadah guna meninggikan keimanan dan menegakkan kalimatullah.
Ibadah haji bukan semata ibadah ruhiyah, namun juga memiliki nilai strategis politis dalam perjuangan umat Islam sedunia menuju Pan Islam (Persatuan Islam). Saat berkumpul di sekitar Baitullah, tidak ada lagi yang namanya umat Islam Indonesia, umat Islam Turki, umat Islam Inggris, umat Islam Afrika, umat Islam Cina, dan sebagainya. Semuanya adalah umat Islam. Titik.
Dalam perjuangan negara-negara Selatan menghadapi penjajahan dan imperialisme negara-negara Utara di masa awal dan pertengahan abad ke-20 Masehi, pelaksanaan ibadah haji kerap digunakan sebagai sebuah momen akbar pertemuan para tokoh perjuangan Dunia Islam untuk menyatukan niat dan hati, menyatukan langkah, mengatur strategi perjuangan, untuk bersama-sama bisa berjuang membebaskan negeri Muslim dan mengusir para “penjajah kafir”. Tokoh-tokoh perjuangan Indonesia seperti Agus Salim dan M. Natsir mengalami fase-fase ini.
Di saat umat Islam sedunia bertemu di Makkah, di saat umat Islam sedunia menanggalkan chauvinisme dan keashobiyahan duniawinya, di saat seperti itulah Imam Mahdi akan muncul dan dibaiat di depan Baitullah.
Pembai’atan ini tentu tidak disukai penguasa Semenanjung Arab yang langsung mengirim pasukannya untuk menangkap para pemuda itu. Namun Allah SWT akan membenamkan ke dalam bumi pasukan tersebut dan hanya menyisakan dua orang yang nantinya akan menceritakan kepada warga dunia bahwa teman-teman mereka telah tenggelam ke dalam bumi. Begitu kabar ini tersiar, semua orang akan gempar. Namun bagi kaum Muslimin yang paham tentang hadits-hadits shahih tentang munculnya Imam Mahdi, mereka akan sadar bahwa Imam Mahdi telah muncul. Dengan sesegera mungkin mereka akan berangkat memenuhi Baitullah untuk membai’atnya.
Kedatangan Imam Mahdi tentu ada syarat-syarat atau tanda-tandanya. Di antaranya adalah mengeringnya sungai Eufrat yang melintasi Irak dan ditemukannya gunung emas di bawah sungai itu. Nanti akan berduyun-duyun pasukan dari berbagai bangsa memperebutkan emas tersebut. Tiap seratus manusia datang, 99 di antaranya menemu kematian akibat berebut emas. Rasulullah Saw melarang umat-Nya ikut-ikutan dalam keserakahan itu.
Dajjal sendiri sudah ada sejak zaman Rasulullah SAW. Sebuah hadits shahih yang panjang, diriwayatkan oleh Muslim dari Fathimah binti Qais, menyatakan bahwa ada seorang pengembara Nasrani (bukan Kristen) yang terdampar di sebuah pantai, ia turun dari kapalnya kemudian bertemu dengan binatang aneh. Binatang itu mengantarkannya ke sebuah biara.
Di biara ada seorang lelaki yang terpasung yang langsung bertanya, "Apakah sungai Tiberias sudah mengering? Apakah sudah muncul seorang lelaki yang bernama Muhammad yang disebut sebagai Nabi akhir zaman? Apakah lelaki itu sudah diusir oleh penduduk di negerinya sendiri?" Pengembara Nasrani itu penasaran, kemudian dia menelusuri Jazirah Arab untuk mencari lelaki yang dimaksud. Dia pun bertemu Muhammad SAW. Dia bertanya kepada Nabi, "Siapa orang yang dipasung itu?"
“Dialah Dajjal, ” ujar Nabi SAW. Namun Nabi SAW mengingatkan bahwa Dajjal tidak akan muncul sebelum Imam Mahdi keluar.
Tanda-tanda lainnya tentang saat kedatangan Imam Mahdi adalah terbunuhnya seorang khalifah. Namun kekhalifahan kini sudah tidak ada. Bisa jadi itu sebutan lain bagi seorang pemimpin negeri Muslim yang sangat nyata.
Empat Peperangan Besar
Ketika Imam Mahdi sudah dibai’at maka dia akan memimpin pasukan Islam dalam empat perang besar yang tidak lama waktunya. Pertama, perang melawan penguasa semenanjung Arab. Kedua, perang melawan penguasa zhalim Persia. Ketiga, perang melawan Rum atau Eropa. Dan terakhir perang melawan Dajjal dan 70 ribu tentara Yahudi. Semuanya dimenangkan pasukan Islam dengan gemilang.
Ketika Imam Mahdi sedang berkonsolidasi di Damaskus (Suriah), waktu shalat Shubuh tiba. Iqamat dikumandangkan, lalu Imam Mahdi hendak maju menjadi imam. Muncul tanda besar kedua akan terjadinya hari kiamat, yaitu Isa 'Alaihissallam (As) turun di Menara Putih, masjid sebelah timur Damaskus.
Imam Mahdi memohon agar Isa yang menjadi imam shalat. Namun Isa As menolak, "Demi Allah, inilah kelebihan ummat Muhammad, sebagian engkau menjadi pemimpin sebagian ummat lainnya. Engkau pemimpin ummat ini, Imam Mahdi, Engkau yang memimpin shalat. Aku menjadi ma'mum. "
Sesudah shalat, mereka bertolak menuju hari bertemunya dua pasukan. Yaitu pasukan kaum Muslimin yang dipimpin Imam Mahdi dan Nabi Isa As, melawan pasukan Yahudi yang dipimpin Dajjal. Perang ini akan berlangsung di dekat Masjidil Aqsha atau Baitul Maqdis, di sekitar bukit Armagido, dan sebab itu peperangan akhir zaman tersebut juga akrab disebut sebagai Perang Armageddon.
Dajjal akan tewas ditusuk tombak oleh Nabi Isa As di pintu Lod, salah satu gerbang Baitul Maqdis. Nabi Isa As lalu mengangkat tinggi-tinggi tombak itu, agar orang-orang yang selama ini percaya pada Dajjal dan menganggapnya sebagai Tuhan, menyadari kesalahannya. Kekhalifahan Islam pun berdiri untuk terakhir kalinya. Kemakmuran akan terjadi di mana-mana. Pada masa itu tetap ada orang kafir, sampai pada masa tertentu Allah SWT mendatangkan tanda akhir zaman, yaitu hembusan angin sepoi-sepoi dari arah Yaman (selatan).
Hal ini terjadi setelah wafatnya Isa As. Semua orang Islam, walau yang hanya punya keimanan sebiji zarah, akan menghirup udara itu dan meninggal dengan penuh damai. Itulah akhir dari umur umat Islam.
Kiamat
Setelah umat Islam habis di dunia fana, maka tinggalah kini dunia dihuni oleh orang kafir. Kemaksiatan dan kekacauan terjadi di mana-mana, karena tidak ada lagi yang mengerjakan amar ma'ruf nahiy munkar. Rasulullah SAW menggambarkan, saat itu manusia tak akan malu-malu bersenggama seperti keledai di jalanan. Makkah dan Madinah dihancurkan, sehingga datanglah kiamat yang sangat mengerikan. Berakhirlah segala kehidupan di dunia fana ini.
Sudahkah kita mempunyai bekal yang cukup guna menghadapi satu di hari yang pasti terjadi, yang tidak ada seorang pun mengetahui kapan itu terjadi, yang mungkin saja terjadi esok atau beberapa jam setelah Anda membaca tulisan ini. Marilah kita membersihkan niat ibadah kita, semata-mata hanya untuk Islam dan Allah SWT, bukan untuk perkara-perkara yang amat sangat murah dan sepele seperti halnya kursi kekuasaan yang hanya akan membuat kita lalai dalam mengingat Allah SWt dan umat-Nya. Wallahu’alam bishawab

Selasa, 08 Januari 2008

UBI - SINGKONG SEHATKAN JANTUNG & DARAH

Kolak ubi-singkong disukai karena rasanya yang manis dan ringan. Padahal bukan cuma rasanya yang istimewa, khasiatnya pun tak bisa diabaikan, menhatkan jantung dan mengendalikan darah adalah sebagian manfaatnya. Apa keistimewaan lain ubi-singkong?Rasanya memang sederhana, tetapi justru itulah sisi istimewanya. Kedua bahan ini sangat mudah dikombinasikan dengan bahan lain. Tak terhitung kreativitas menu berbahan ubi dan singkong. Tetapi yang layak diprhitungkan adalah khasiatnya untuk menyembuhkan berbagai penyakit.Cegah KebutaanUbi hidup liar menjalar. Ada tiga jenis ubi jalar, yaitu ubi berumbi putih, kuning kemarahan (jingga), dan ungu. Yang lebih baik adalah yang berwarna kuning jingga karena kaya kandungan bakarotennya. Betakaroten merupakan provitamin A dan bersifat anitoksidan. Konsumsi ubi jalar yang kaya provitamin A tersebut dilaporkan sebagai faktor pencegah kebutaan akibat kurang vitamin A Pada balita di darah lembah Balim, provinsi Irian Jaya.Kandungan kimia pada ubi jalar cukup kaya, antara lain protein, lemak, karbohidrat, kalori, serat, abu, kalsiu, fosfor, zat besi, karoten, vitamin B1, B2, C, dan asam nikotinat. Menurut pakar tanaman obat Prof. Hmbing Wijakusumaya, ubi jalar memiliki sifat kimia manis dan dingin. Efek farmakologisnya berkhasiat sebagai tonik (meningkatkan stamina) dan menghentikan pendarahan. Bagian yang bisa dimanfaatkan adalah umbi dan daun.Ubi jalar dapat digumnakan sebagai obat penyakit kuning, pengbengkakan, rematik, asam urat, pegal linu, dan rabun senja. Semua penyakit ini dapat diatasi dnga mminum air rebuasan ubi jalar merah dicampur bahan-bahan lain. Khusus untuk rematik, asam urat, dan pegal linu, slain air rebusannya yang diminum, ubi rebusnya juga di makan. Khusus untuk rabun senja, bukan air rebusannya yang diminum, melainkan ubinya yang dimakan.AntipenyumbatanSingkong sama populernya denga ubi. Bukan hanya umbinya yang memiliki rasa unik, namun daun singkong pun bisa disulap menajadi sayuran yang sangat nikmat. Menurut pakar tanaman obat Prof. Hembing Wijayakusuma,efek farmalogis dari singkong adalah sebagai antioksidan, antikangker, antitumor, dan mnambah nafsu makan. Bagian yang biasa dipakai pada tanaman ini adalah daun dan umbi.Umbi singkong memiliki kandungan kalori, protein, lemak, hidrat arang, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin B dan C, dan amilum. Daun maengandung vitamin A, B1, dan C, kalsium, kalori, fosfor, protein, lemak, hidrat arang, dan zat besi. Sementara kulit batang, mengandung tannin,enzim peroksidase, glikosida, dan kalsium oksalat. Penyakit aterosklerosis atau timbunan lemak di dinding pembuluh darah dapat diceagah daenaga hanya makan daun singkong. Akibat tersumbatnya aorta (saluran darah besar), darah tidak bisa disalurkan ke jantung dan penderita menjadi anfal. Pada penelitian daun singkong mengandung cuprofilin yang mampu menurunkan kolesterol, trigliserida, lipida serum darah secara nyata. Cuprfilin pada daun singkong terdapat pada klorofilnya. Klorofil dan beberapa turunannya memiliki daya antioksidan dan antikangker. ANEKA KHASIAT UBIKencing Manis : 100 gram ubi jalar, 15 gram kulit labu bligo, dan 50 gram biji alpukat direbus dengan 1.000 cc air hingga trsisa 500 cc. Lalu disaring dan diminum airnya, sedangkan ubinya dimakan.Penyakit Kuning : 200 gram ubi jalar merah, 30 gram daun serut atau mirten segar, dan madu secukupnya, direbus dengan 1.000 cc air hingga tersisa 500 cc. Ramuan disaring dan diminum dua kali sehari.Rematik, Asam Urat, Pegal Linu : 200 gram ubi jalar merah, 15 gram jahe merah, 10 gram jahe biasa, 5 butir cengkeh, 5 butir kapulaga, 1 jari kayu manis, 5 gram biji pala, 10 butir merica, dan gula secukupnya direbus denga 1.500 cc air hingga tersisa 600 cc. Lalu airnya diminum dan ubinya di makan.Keseleo dan Luka Memar : ubi jalar secukupnya dikeringkan dan ditumbuk hingga menjadi bubuk. Tambahkan arak putih lalu oleskan pada tempat kaki yang sakit.Eksim : 250 sampai 300 gram ubi jalar merah diblender atau diparut, airnya dioleskan pada bagian yang terkena eksim.Bisul : 100 sampai 200 gram ubi jalar putih diparut lalu ditempelkan pada bagian tubuh yang sakit.Herpes : 100 gram daun ugi jalar dijus lalu dioleskan pada bagian tubuh yang sakit.Sakit Tenggorokan : 200 gram ubi jalar putih dikeringkan lalu ditumbuk hingga menjadi bubuk. Seduh dengan air panas dan diminum hangat-hangat.Masuk Angin dan Perut Kembung : 200 gram ubi jalar merah, 15 gram jahe, 1 jari kayu manis, 5 butir cengkeh, 5 butir kapulaga, dan gula merah secukupnya derebus dengan 1.000 cc air hingga tersisa 500 cc, lalu diminum airnya. MANFAAT SINGKONG UNTUK PENGOBATANSakit Kepala : daun singkong ditumbuk lalu digunakan untukkompres.Obat Demam : 60 gram batang pohon singkong, 30 gram jali yang telah direndam hingga lembut direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc. Ramuan disaring dan diminum airnya sebanyak 200 cc. lakukan dua kali sehari.Luka Bernanah : batang singkong segar ditumbuk lalu ditempelkan pada bagian tubuh yangsakit. Untuk luka garukan, singkong diparut lalu ditempelkan pada bagian yang sakit dan diperban. Luka Terkena Benda Panas : singkong diparut lalu diperas airnya didiamkan beberapa saat hingga patinya mengendap, lalu patinya dioleskan pada bagian yang luka. Diare : 7 lembar daun singkong direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc. Lalu disaring dan di minum airnya sebanyak 200 cc. Lakukan dua kali sehari.cacingan : 60 gram kulit batang singkong dan 30 gram daun ketepeng cina direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc. Lalu disaring dan diminum airnya menjelang tidur.Beri-Beri : 200 gram daun singkong dimakan sebagai lalap.Meningkatkan Setamina : 100 gram singkong, 25 gram kencur, dan 5 butir angco yang telah dibuang bijinya, diblender dengan menambahkan air secukupnya. Lalu tambahkan madu dan diminum