Selasa, 11 Desember 2007

Talas Mengatasi Diare


Di beberapa wilayah di tanah air, umbi talas cukup digemari masyarakat sebagai penganan. Umbi talas (Colocasia esculenta) bisa dinikmati dengan cara direbus ataupun digoreng. Namun, kegunaan talas tidak hanya sebatas itu. Tumbuhan talas ternyata memiliki berbagai khasiat obat. Talas memiliki nama yang berbeda-beda di beberapa wilayah. Di Sumatera, talas dikenal dengan sebutan eumpeua (Aceh), sukat, keladi, tale (Batak), keladi (Lampung). Di Jawa disebut gelo, tales. t]Tales, upa, malau (Dayak), kladi, sangsit (Nusa Tenggara). Di Sulawesi disebut aladi (Bugis), paco (Makassar), tale, kolai (Sulawesi Utara). Tumbuhan talas berupa herba bergetah dengan ketinggian mencapai 40 cm hingga 1,5 meter. Talas biasa tumbuh liar di pinggiran air sungai, rawa, tanah tandus, atau ditanam. Tumbuhan ini hidup baik di ketinggian 250 sampai 2.000 meter di atas permukaan laut, memiliki daun berjumlah 2 sampai 5 helai, bertangkai dan berwarna hijau, bergaris-garis hijau tua atau keungu-unguan, dan panjang 23 sampai 150 cm dengan pangkal berbentuk pelepah. Bagian batang di bawah tanah berbentuk umbi. Menurut Prof Hembing Wijayakusuma dalam bukunya Tumbuhan Berkhasiat obat: Rempah, Rimpang, dan Umbi, talas memiliki efek farmakologis antipembengkakan (antiswelling). Kandungan kimia yang ada dalam tumbuhan ini adalah zat besi, kalsium, garam fosfat, protein, vitamin A dan B. Bagian yang bisa dipakai adalah daun, umbi, dan seluruh tumbuhan. Talas bisa mengatasi berbagai penyakit di antaranya diare, disentri, muntah darah, biduran, radang ginjal, benjolan kelenjar limpa, peranakan turun, kutil, digigit serangga, sakit pada tulang, sendi, otot, pembengkakan, eksim, bisul, dan luka terkena benda tajam. Mengatasi diare, 30 gram batang talas dan 30 gram tumbuhan patikan kebo (Euphorbia hirta), direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc. Ramuan kemudian disaring dan diminum airnya selagi hangat. Jika mengalami disentri, 20 gram akar talas segar direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc. Tambahkan gula pasir secukupnya lalu disaring dan diminum airnya hangat-hangat. Mengatasi muntah darah, 50 gram bunga talas, 100 gram akar teratai, direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc. Ramuan disaring dan diminum airnya selagi hangat.Mengatasi biduran, 60 gram akar talas, 200 gram iga sapi, ditim selama tiga jam lalu diminum airnya dan dimakan iga sapinya. Jika mengalami radang ginjal, 500 gram talas, diiris lalu dijemur hingga kering, sangrai sebentar dan digiling hingga menjadi bubuk. Kemudian ambil 15 gram bubuk talas tersebut, seduh dengan air panas dan tambahkan gula merah secukupnya, lalu diminum.Mengatasi benjolan kelenjar limpa, talas dijemur hingga kering lalu digiling hingga menjadi bubuk. Ambil 60 gram bubuk tersebut, tambahkan 25 gram rumput laut che chai (dapat dibeli di toko Cina) dan air secukupnya lalu diminum. Jika peranakan turun, 60 gram bunga talas, 3 siung bawang putih, dan 15 gram bangle direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc. Lalu, ramuan disaring dan diminum airnya selagi hangat. Jika memiliki kutil, talas dipotong lalu diambil getahnya dan dioleskan pada bagian yang sakit. Mengatasi sakit digigit serangga, daun talas secukupnya dihaluskan lalu ditempelkan pada bagian yang sakit. Sakit pada tulang, sendi, otot, dan pembengkakan, talas secukupnya dikupas kulitnya lalu dihaluskan dan ditambahkan cuka beras putih dan minyak wijen. Diaduk lalu dioleskan pada bagian tubuh yang sakit. Mengatasi eksim, talas secukupnya dikupas kulitnya dan 3 siung bawang putih, dihaluskan lalu dioleskan pada bagian yang sakit. Jika memiliki bisul, talas secukupnya dijemur lalu ditumbuk hingga menjadi bubuk. Tambahkan jus lidah buaya, diaduk, lalu dioleskan pada bisul. Jika luka terkena benda tajam, daun talas yang masih muda dihaluskan lalu dioleskan pada bagian tubuh yang sakit.

Tidak ada komentar: